Senin, 14 November 2016

2. Berpacu Dengan Waktu

Hal penting yang harus kita sadari adalah bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya, ada masa atau musim yang membatasi. Seperti dalam membangun keluarga dimulai dengan waktu bagi suami istri menabur benih cinta, lalu dengan anugrah Tuhan ada waktu sang buah hati tumbuh dalam kandungan dan dilahirkan lalu kita memasuki masa untuk memelihara dan membesarkan anak.

             


Dan waktu yang telah berlalu tidak dapat diputar kembali. Tetapi
seringkali kita terlena dan tidak menyadari akan waktu yang terus bergulir. Kita menunda-nunda apa yang seharusnya kita lakukan kita terus berkata "Ah,ini tidak mendesak." Atau kita berkata "Nanti saja kalau sudah lebih besar." Sementara waktu terus bergulir dan tanpa kita sadari tiba-tiba semua sudah terlambat dan nasi sudah menjadi bubur.

Masa memelihara dan membesarkan anak sesungguhnya telah dimulai sejak sang buah hati masih janin dan berlanjut terus setelah kelahiran. Masa-masa ini merupakan masa yang sangat penting bagi sang anak. Bukan hanya untuk tumbuh kembang tubuh dan kecerdasannya tapi bahkan lebih penting lagi adalah karakter dan hatinya.

Karena dalam mengambil keputusan-keputusan utama dalam hidup ini ditentukan oleh karakter dan hati. Apakah seorang memutuskan untuk memilih yang benar atau yang salah ,yang baik atau yang jahat ,yang sembrono atau bertanggungjawab itu dipimpin oleh karakter dan hati orang tersebut.
Persimpangan-persimpangan penentuan inilah yang akan membangun kehidupan seorang akankah menjadi baik atau kacau. Dan untuk momen-momen krusial inilah kita membekali anak-anak kita. 

Dan jangan salah mengira bahwa momen-momen ini baru akan muncul dimasa dewasa. Momen ini sudah eksis sejak anak masuk dalam pergaulan hidup diluar rumah, disaat orang tua tidak mendampingi disisinya dan dia harus memutuskan apakah akan meniru temannya atau akankah mengikuti orang asing yang mengajaknya.

Inilah sebabnya kita harus berpacu dengan waktu menanamkan pondasi yang benar dalam hati dan pengertian anak kita.Dan dibutuhkan waktu yang lama hingga apa yang ditanamkan dapat berakar kuat dan tidak goyah saat cobaan datang.

Hati kanak-kanak bagaikan sebidang tanah kosong.
Pandangan hidup dan karakternya,
Tergantung pada apa yang ditanamkan orang tuanya

Tanah kosong yang tidak dirawat dan ditanami dengan baik dalam waktu singkat akan dipenuhi dengan rumput liar, semak-semak dan semakin rimbun hingga akhirnya menjadi hunian bagi ular.
Demikian hati kanak-kanak yang tidak ditanamkan pedoman pengertian yang baik dan bermanfaat akan dipenuhi oleh pedoman liar yang membawanya pada pengertian yang salah dan karakter yang buruk sehingga bersemayamlah kejahatan dalam hatinya.

Hal inilah yang saya perhatikan sering terjadi pada anak-anak dan tentunya ini besar dampaknya pada jawaban atas pertanyaan,"Anak ini akan menjadi seperti apa?" Dan tentunya ini berpengaruh bagi kehidupan masa dewasanya. 
Hal ini pulalah yang menentukan akan masuk kelompok orang tua usia lanjut yang manakah kita.

Sungguh besar peran dan tanggungjawab kita sebagai orang tua. Memiliki anak bukanlah sekedar memiliki kesayangan dan teman bermain namun juga memiliki tanggungjawab moral atas hidup mereka nantinya.

>> baca selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar