Saling bertautan membentuk ruangan
Demikianlah DISIPLIN HIDUP
Yang ditanamkan di atas dasar Takut akan Tuhan
Akan memberi perlindungan bagi pribadi yang melatihnya.
Disiplin sangat dibutuhkan dalam pembentukkan karakter.
Disiplin merupakan latihan yang terus menerus diulang untuk mencapai 'kebiasaan' dan setelah hal tersebut mengakar terbentuklah karakter. Jadi disiplin adalah tindakan awal dari pembentukkan karakter.
Tapi disiplin merupakan bentuk ketaatan pada suatu Norma.
Yang menjadi pertanyaan disini adalah Norma atau Hukum siapakah yang hendak dipatuhi?
Kita sudah memulainya dari pondasi dasar yaitu 'Takut akan Tuhan' maka kita akan membangun di atas dasar pondasi ini.
Karena sesungguhnya hanya Hukum Tuhan yang berlaku untuk selama-lamanya baik didunia hingga sampai pada kekekalan.
Ada yang berpikir bahwa disiplin membebani,membuat stress dan mengikis kreativitas. Pemikiran ini tidaklah tepat.
Pertama, bagaimana mungkin di saat kita mematuhi prinsip-prinsip Tuhan Yang Maha Kreatif kita menjadi tidak kreatif?
Kedua, disiplin tidak menekan kreativitas tapi memberi perlindungan dan arahan bagi si pribadi sehingga bisa total dalam berkreativitas dan hasil karyanya bisa berguna bagi masyarakat.
Sebagai contoh...
Disiplin dasar sehari-hari seperti disiplin merawat diri(mandi,sikat gigi),disiplin menjaga kesehatan (bangun pagi,makan teratur, olahraga, memperhatikan jenis asupan) dan disiplin tata krama.
Tanpa mempraktekkan disiplin dasar sehari-hari ini seseorang akan dengan mudah jatuh sakit atau bahkan dengan mudah menyinggung orang lain. Bagaimanakah seseorang dapat berkreasi bila dia sakit dan bagaimanakah masyarakat luas dapat menerima karyanya kalau mereka sudah terlanjur tersinggung karena pribadi ini tidak mengenal tata krama?
Ketiga, penerapan disiplin dilakukan dalam kasih bukan dalam kekerasan namun dalam ketegasan. Orang tua harus menanamkan disiplin dalam pengajaran dan pengertian sehingga anak menangkap kebenaran dalam karakter yang ditanamkan.
Seperti kata Firman Tuhan :
- Amsal 3:12 "Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihiNya,seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi." - Amsal 13: 24 "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya,menghajar dia pada waktunya."
- Ibrani 12:11 "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya."
Jadi, janganlah takut untuk menerapkan disiplin pada anak karena itu adalah bukti kasih sayang. Yang perlu diperhatikan ketepatan dalam menerapkannya. Ada beberapa step/tahap dalam penerapan :
Step 1: Memberi pengertian pengajaran penjelasan. Langkah pertama ini adalah dasar menanamkan karakter identik dengan menabur benih. Beri penjelasan yang sejelas-jelasnya uraikan apa kata Tuhan mengenai hal tersebut, apa dampaknya bagi pribadi kita atau bagi orang lain, apa konsekuensinya dan sebagainya. Bila anda bingung, berdoalah minta tolong Tuhan agar bisa menjelaskannya.
Step 2: Memberi teguran dan peringatan, bila anak mengulangi hal yang sama.
Step 3: Bila beberapa kali tetap melakukan hal yang sama ,orang tua harus menyelidiki konsultasikan dengan Tuhan apa yang menjadi penyebab dia tetap mengulangi. Tegur dan ajak anak berdoa, untuk minta maaf pada Tuhan dan memohon pertolongan Nya.
Step 4: Beri ganjaran atau tongkat didikkan. Ada hal-hal yang lebih efektif dengan ganjaran sosial misalnya dilarang bermain untuk waktu tertentu, berdiri/duduk menghadap tembok, tidak diajak bepergian atau makan kesukaannya sementara yang lain pergi. Namun ada hal-hal yang harus diganjar dengan tongkat didikkan. Orang tua perlu membawa pilihan-pilihan ini pada Tuhan. Karena Dia yaang paling mengerti sifat anak kita.
Bahkan disaat kita memberi tongkat didikkan beri anak pengertian.
Kami biasa katakan pada anak kami,"Karena kamu tidak bisa memberi perhatian akan hal ini maka kami terpaksa memukul kamu dengan tongkat agar kamu memperhatikan. Lebih baik kami pukul kamu daripada kamu jadi anak gak keruan dan akhirnya dipukul Tuhan, itu lebih menyedihkan."
tips: biasakan untuk tidak menahan-nahan tongkat dan ganjaran lain, karena bersamaan dengan itu kita menumpuk kekesalan yang bisa berakibat akhirnya keluar dengan meledak. Saya biasakan diri untuk beri kesempatan pada anak maksimum 3kali agar tidak berubah menjadi kemarahan yang meledak.
- Amsal 3:12 "Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihiNya,seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi." - Amsal 13: 24 "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya,menghajar dia pada waktunya."
- Ibrani 12:11 "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya."
Jadi, janganlah takut untuk menerapkan disiplin pada anak karena itu adalah bukti kasih sayang. Yang perlu diperhatikan ketepatan dalam menerapkannya. Ada beberapa step/tahap dalam penerapan :
Step 1: Memberi pengertian pengajaran penjelasan. Langkah pertama ini adalah dasar menanamkan karakter identik dengan menabur benih. Beri penjelasan yang sejelas-jelasnya uraikan apa kata Tuhan mengenai hal tersebut, apa dampaknya bagi pribadi kita atau bagi orang lain, apa konsekuensinya dan sebagainya. Bila anda bingung, berdoalah minta tolong Tuhan agar bisa menjelaskannya.
Step 2: Memberi teguran dan peringatan, bila anak mengulangi hal yang sama.
Step 3: Bila beberapa kali tetap melakukan hal yang sama ,orang tua harus menyelidiki konsultasikan dengan Tuhan apa yang menjadi penyebab dia tetap mengulangi. Tegur dan ajak anak berdoa, untuk minta maaf pada Tuhan dan memohon pertolongan Nya.
Step 4: Beri ganjaran atau tongkat didikkan. Ada hal-hal yang lebih efektif dengan ganjaran sosial misalnya dilarang bermain untuk waktu tertentu, berdiri/duduk menghadap tembok, tidak diajak bepergian atau makan kesukaannya sementara yang lain pergi. Namun ada hal-hal yang harus diganjar dengan tongkat didikkan. Orang tua perlu membawa pilihan-pilihan ini pada Tuhan. Karena Dia yaang paling mengerti sifat anak kita.
Bahkan disaat kita memberi tongkat didikkan beri anak pengertian.
Kami biasa katakan pada anak kami,"Karena kamu tidak bisa memberi perhatian akan hal ini maka kami terpaksa memukul kamu dengan tongkat agar kamu memperhatikan. Lebih baik kami pukul kamu daripada kamu jadi anak gak keruan dan akhirnya dipukul Tuhan, itu lebih menyedihkan."
tips: biasakan untuk tidak menahan-nahan tongkat dan ganjaran lain, karena bersamaan dengan itu kita menumpuk kekesalan yang bisa berakibat akhirnya keluar dengan meledak. Saya biasakan diri untuk beri kesempatan pada anak maksimum 3kali agar tidak berubah menjadi kemarahan yang meledak.
Hal ini merupakan landasan penting dalam menjalin hubungan yang baik antara orangtua dan anak yang kita semua sadari memiliki peran penting dalam pembentukkan karakter anak.
Semoga dengan penjelasan sederhana diatas bisa menginspirasi moms dalam mendidik dan menerapkan disiplin pada anak.
>> baca selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar